MASALAH EKONOMI (Apa, Bagaimana, dan Untuk Siapa)



A. PERMASALAHAN POKOK (Apa, Bagaimana, dan Untuk Siapa) 
    a. Menurut aliran Klasik Aliran ekonomi klasik menyebutkan bahwa ada tiga masalah pokok ekonomi yaitu : Produksi, Distribusi dan Konsumsi. Ketiga aspek ini harus dikelola sedemikian rupa agar tercipta hasil yang maksimal demi kemakmuran masyarakat. 

   1. Masalah Produksi Podusen dihadapkan pada permasalahan barang apa yang tepat diproduksi 
  2.Masalah Distribusi Ketidak tepatan waktu distribusi mengakibatkan barang sudah tidak dibutuhkan secara optimal
  3.Masalah Konsumsi Masalah konsumsi akan muncul jika produsen menghasikan barani tidak tepat sasaran 

    b. Menurut aliran Modern Ekonomi modern mengakomodasikan masalah ekonomi dalam 3 masalah pokok, yaitu barang apa yang di produksi dan berapa jumlahnya (What), bagaimana cara memproduksi (How), dan untuk siapa barang tersebut di produksi (For Whom)  

    1. Apa yang Akan Diproduksi (What)? 
    a. Barang dan Jasa Apa yang Sebenarnya DibutuhkanMasyarakat? 
Untuk mengetahui barang dan jasa apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat, seorang produsen perlu memperhatikan paling sedikit tujuh faktor yang bisa menimbulkan kebutuhan manusia akan barang dan jasa. 

    1) Keinginan Memenuhi Kebutuhan Pokok demi Kelangsungan Hidup Kebutuhan pokok manusia meliputi sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan ini wajib dipenuhi sehingga produsen wajib memproduksinya demi kelangsungan hidup semua manusia. Cobalah bayangkan bagaimana bila di 
dunia tidak ada produsen yang mau menanam padi atau gandum? 

     2) Sifat Manusia yang Selalu Kurang Puas Sudah disinggung sebelumnya bahwa sifat selalu kurang puas akan memunculkan kebutuhan baru. Yang berambut lurus ingin keriting, yang keriting ingin lurus. Kemudian, yang kurus ingin gemuk dan yang gemuk ingin kembali kurus. Sehingga muncullah kebutuhan akan obat penggemuk dan obat pelangsing. Dan bahkan yang tua pun tidak ingin tampak keriput, lalu muncullahface lift (pengencangan muka dengan cara menarik permukaan kulit)! Dengan memerhatikan sifat ini, produsen dapat memutuskan barang dan jasa apa yang perlu dibuat. 

    3) Rasa Ingin Tahu Manusia Rasa ingin tahu mendorong manusia menciptakan alat-alat untukmemuaskan rasa ingin tahunya. Rasa ingin tahu akan dasar laut mendorongdibuatnya peralatan menyelam dan kapal selam. Rasa ingin tahu akan puncakgunung mendorong dibuatnya alat-alat pendaki gunung, seperti alat panjat tebing dan sebagainya. Rasa ingin tahu manusia akan bulan mendorongmanusia menciptakan pesawat Apollo untuk pergi ke bulan. Dengan mengetahui sifat ini, produsen dapat menentukan barang dan jasa apa yangakan diproduksinya untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia. 

    4) Keinginan Mempermudah Pekerjaan Manusia selalu ingin mempermudah pekerjaannya. Dulu untuk pergike tempat lain manusia harus berjalan kaki. Agar lebih nyaman manusia membutuhkan kendaraan, sehingga diciptakanlah pedati, sepeda, becak, mobil, kapal laut, pesawat terbang, dan sebagainya. Sekarang, untuk mencukur jenggot pun manusia ingin cara yang lebih mudah sehingga dibuatlah alat pencukur jenggot bertenaga listrik. Dan diciptakan pula alatalat lain seperti alat pemarut kelapa, alat penghisap debu, alat pemotong sayur, mesin cuci, mesin fotokopi, dan lain-lain. Dengan mengetahui keinginan manusia untuk mempermudah pekerjaan, produsen dapat bersifat proaktif dengan menciptakan produk yang inovatif dan dapat mempermudah pekerjaan. 

        5) Sifat Suka Meniru (Demonstration Effect) Akibat melihat tingkah laku dan gaya hidup orang lain, baik dari TV,majalah, atau di kehidupan nyata, manusia cenderung untuk menirunya. Potongan rambut gaya Lady Diana pernah menggugah gadis sedunia untuk memotong rambut seperti Diana. Belum lagi kebiasaan suka meniru pakaian, tas, dan sepatu artis idola. Sifat suka meniru mendorong munculnya kebutuhan baru. Dengan mengetahui sifat ini produsen akan lebih mengetahui barang dan jasa apa yang dibutuhkan. 

        6) Keinginan Manusia Mendekatkan Diri pada Tuhan Keinginan manusia untuk selalu mendekatkan diri pada Sang Penciptamendorong timbulnya kebutuhan akan berbagai alat dan perlengkapan beribadah. Orang Islam membutuhkan kitab Al Quran, mukena, sajadah, pakaian muslim, dan sebagainya. Orang Kristen membutuhkan kitab Injil, pohon Natal, kalung rosario, dan lain-lain. Dengan mengetahui keinginan ini, produsen harus membuat produk yang bisa memuaskan keinginan tersebut. 

        7) Keinginan Diakui dan Dihargai Rasa ingin diakui dan dihargai membuat manusia terutama yangberpendapatan tinggi membutuhkan sesuatu yang berbeda dengan yang lain untuk meningkatkan martabatnya (prestise). Mereka membutuhkan pakaianmahal, mobil mewah, rumah mewah, hotel mewah, kapal pesiar, serta barang dan jasa lain yang berbeda. Produsen yang cerdik tentu bisa membaca peluang dari sifat ini. Produsen dapat menciptakan barang dan jasa yang berkualitas unggul untuk memuaskan rasa ingin diakui dan dihargai. 

  b. Bagaimana Tingkat Ketersediaan Sumber Daya untuk Memproduksi Barang dan Jasa yang Dibutuhkan? 
        Setelah mengetahui tujuh faktor yang bisa menimbulkan kebutuhan manusia akan barang dan jasa, maka produsen harus mempertimbangkan tingkat ketersediaan sumber daya yang ada. Karena sumber daya bersifat langka dan pemakaiannya bersifat alternatif. Apapun pilihan yang ditetapkan produsen hendaknya pilihan tersebut memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat. 
        
      Jangan sampai di suatu masyarakat barang kebutuhan sekuler melimpah, tetapi barang kebutuhan pokok (primer) sulit dijumpai. Oleh karena itu, bertukar informasi dan pembagian kerja antarprodusen penting untuk dilakukan. 

2. Bagaimana Cara Memproduksi (How)? 
       Apabila produsen sudah menentukan apa yang akan diproduksi, langkah berikutnya adalah memikirkan bagaimana cara memproduksinya. Cara memproduksi sangat berkaitan dengan cara mengombinasikan sumber daya atau faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Untuk menentukan cara produksi mana yang sesuai, produsen perlu mempertimbangkan aspek efisiensi atau penghematan. 
        
        Pilihlah cara produksi yang paling sedikit membutuhkan biaya agar barang dan jasa yang dihasilkan bisa dijual dengan harga relatif murah. Penghematan bisa dilakukan, misalnya dengan mencari bahan baku dengan harga yang lebih murah tetapi tetap baik mutunya. Selain itu, pertimbangkan pula, perlukah menggunakan mesin-mesin modern? Apabila permintaan sedikit, penggunaan mesin modern tentu belum diperlukan. 
    
           Lalu, perlukah spesialisasi (pembagian kerja) dalam berproduksi? Dan apakah tidak sebaiknya menggunakan cara produksi yang padat karya (labour intensive) untuk mengurangi jumlah pengangguran? Apakah cara produksi yang digunakan bisa menyebabkan pencemaran lingkungan? Sudahkah melakukan analisis tentang dampak produksi terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar? Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang harus dijawab produsen untuk memilih cara berproduksi. 

3. Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi (For Whom)? 
        Produksi barang dan jasa dilakukan bukan hanya untuk konsumen yang akan mengonsumsi barang dan jasa. Masih banyak pihak lain yang diuntungkan dari kegiatan produksi. Dengan adanya produksi, pekerja akan menerima upah, pemilik bahan baku akan menerima uang penjualan bahan baku, pemilik gedung dan tanah akan menerima uang sewa, pemilik modal akan menerima bunga modal, dan pengusaha akan menerima laba dari penjualan produknya. 

    Jadi, yang dimaksud dengan “untuk siapa barang dan jasa diproduksi”sangat berkaitan dengan siapa saja yang akan menikmati pendapatan dari kegiatan produksi. Serta bagaimana cara mendistribusikan pendapatan tersebut secara adil sehingga tidak terjadi kesenjangan dan kecemburuan antarpemilik faktor produksi. Di Indonesia sendiri sudah ada aturan yang mengatur cara mengupah tenaga kerja hingga bisa dianggap adil, yakni dengan menetapkan UMR (upah minimum regional) di setiap daerah. UMR di kota-kota besar akan lebih tinggi dari UMR di kota kecil. Dengan demikian, UMR di Jakarta akan lebih tinggi dari UMR di Klaten. 


B. SISTEM EKONOMI 
       Sistem ekonomi adalah tata cara untuk mengatur kegiatan ekonomi suatu negara atau keseluruhan tata cara dan aturan dalam masyarakat yang mengatur dan mengoordinasikan pelaku ekonomi dalam menjalankan kegiatan ekonomi sedemikian rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis untuk mencapai tujuan dalam perekonomian Sistem perekonomian sekarang ini jauh lebih kompleks seiring berkembangnya kegiatan perekonomian suatu negara, sehingga dapat menjawab tiga pertanyaan pokok what (apa dan berapa banyak barang diproduksi), how (bagaimana cara memproduksi), dan for whom (untuk siapa barang diproduksi). Sistem ekonomi dibagi atas beberapa macam, yaitu : 

   1. Sistem Ekonomi Tradisional : Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah : 
     1. Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat         sederhana 
     2. Hanya sedikit menggunakan modal 
     3. Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang) 
     4. Belum mengenal pembagian kerja 
     5. Masih terikat tradisi 
     6. Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran 


 Kelebihan Sistem Ekonomi Tradisional : 
1. Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat 
2. Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul 
3. Tidak individualistis 
4. Produksi tidak ditujukan untuk mencari keuntungan 
5. Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur 

 Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional : 
1. Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah 
2. Mutu barang hasil produksi masih rendah 
3. Tidak ada kerja sama antarindividu atau masyarakat 
4. Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan 
5. Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan 

2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas) 
   Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya “An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.” Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah : 
1. Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal 
2. Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya 
3. Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba 
4. Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta) 
5. Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar 
6. Persaingan dilakukan secara bebas 
7. Peranan modal sangat vital 

 Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar yaitu : 
1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi 
2. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi 
3. Munculnya persaingan untuk maju 
4. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi 
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba 

 Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar : 
1. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan 
2. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal 
3. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat 
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian 

3. Sistem Ekonomi Komando (Terpusat) 
  Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi di mana seluruh kebijakan perekonomian ditentukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan. Sistem ekonomi ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya yang berjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan pemerintah di bidang ekonomi melakukan pembatasan-pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Ciri dari sistem ekonomi Komando adalah : 

1. Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah 
2. Hak milik perorangan tidak diakui 
3. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian 
4. Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah 

 Kelebihan Sistem Ekonomi Komando : 
• Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya 
• Pasar barang dalam negeri berjalan lancar 
• Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga 
• Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan 
• Jarang terjadi krisis ekonomi 

 Kekurangan Sistem Ekonomi Komando : 
• Mematikan inisiatif individu untuk maju 
• Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat 
• Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya 

4. Sistem Ekonomi Campuran Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah : 
• Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat 
• Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah 
• Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta. 
• Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

 Kebaikan sistem ekonomi campuran 
• Kebebasan berusaha 
• Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas 
• Lebih mementingkan umum dari pada pribadi 

 Kelemahan sistem ekonomi campuran 
• Beban pemerintah berat dari pada beban swasta 
• Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan


Comments